• Jelajahi

    Copyright © BARUS RAYA
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Pembina

    STAIA

    PMB

    Yaspetia

    Prowan

    REVISI TAROMBO SIRAJABATAK: MENGEMBALIKAN IDENTITAS DAN JATI DIRI SUKU PAKPAK

    Garuda Nusa
    Jumat, 06 Desember 2024, 14:35 WIB Last Updated 2024-12-06T22:36:11Z
    masukkan script iklan disini
    masukkan script iklan disini



    Dalam perjalanan sejarahnya, Suku Pakpak sebagai salah satu suku asli Sumatera Utara memiliki budaya, adat istiadat, dan sistem kekerabatan yang unik dan khas. Namun, memasukkan marga-marga Pakpak ke dalam *tarombo* (silsilah) Siraja Batak, yang merujuk kepada asal-usul dari Pusuk Buhit, telah menjadi titik pangkal pelemahan identitas dan jati diri masyarakat Pakpak.  

    Keterlibatan marga-marga Pakpak dalam *tarombo* Siraja Batak selama ini dianggap sebagai sebuah doktrin yang menempatkan leluhur Pakpak berasal dari garis keturunan Siraja Batak. Narasi ini, meski sudah lama diterima, telah memunculkan perdebatan berkepanjangan dan membatasi ruang eksplorasi sejarah masyarakat Pakpak yang sesungguhnya kaya dengan kebudayaan dan identitas tersendiri.  

    **Mengembalikan Identitas Pakpak**  
    Pakpak memiliki sejarah panjang yang berbeda dengan suku-suku Batak lainnya. Tanah ulayat, adat-istiadat, bahasa, bahkan simbol-simbol budaya seperti *mejan* menjadi ciri khas Pakpak yang tidak sepenuhnya selaras dengan budaya Batak dari Toba, Karo, Simalungun, atau Angkola-Mandailing. Karena itu, marga-marga Pakpak yang disandingkan dalam *tarombo* Siraja Batak sering kali mengaburkan perbedaan ini dan membentuk doktrin bahwa semua keturunan Batak harus merujuk pada satu asal-usul yang sama.  

    Penerimaan tanpa kritik terhadap mitos asal-usul dari Pusuk Buhit oleh masyarakat Pakpak sejatinya menciptakan dilema identitas. Dengan merevisi *tarombo* tersebut dan mengeluarkan marga-marga Pakpak dari narasi Siraja Batak, masyarakat Pakpak akan mendapatkan kembali otonomi budaya dan historisnya. Langkah ini penting untuk mengembalikan identitas mereka sebagai suku yang memiliki akar sejarah sendiri yang tak dapat disamakan dengan narasi dominan Batak lainnya.  

    **Mitos dan Realitas Sejarah**  
    Mitos Siraja Batak sebagai asal-usul seluruh suku di Sumatera Utara sejatinya merupakan konstruksi sosial yang disepakati dalam perjalanan waktu. Namun, konstruksi ini tidak sepenuhnya mencerminkan realitas sejarah dan antropologi. Penelitian-penelitian tentang asal-usul suku Pakpak menunjukkan adanya hubungan yang kuat dengan kebudayaan lokal yang sudah eksis jauh sebelum narasi *tarombo* Siraja Batak muncul.  

    Revisi *tarombo* ini bukanlah bentuk perpecahan atau penolakan terhadap hubungan historis dengan suku-suku lainnya, melainkan sebuah upaya untuk memberikan keadilan narasi bagi Suku Pakpak. Dengan demikian, identitas Pakpak tidak lagi tersubordinasi oleh narasi dominan yang selama ini diterima tanpa kritik.  

    **Langkah Ke Depan**  
    Mengembalikan marga-marga Pakpak ke dalam jalur sejarah dan budaya mereka sendiri adalah langkah strategis dalam melestarikan warisan budaya. Masyarakat Pakpak perlu membuka ruang diskusi yang lebih luas, melibatkan tokoh adat, akademisi, dan generasi muda, untuk membangun narasi identitas yang lebih otonom.  

    Pada akhirnya, revisi terhadap *tarombo* Siraja Batak tidak hanya akan menyelesaikan perdebatan panjang tentang asal-usul marga-marga Pakpak, tetapi juga menjadi momentum untuk memperkuat kembali identitas dan jati diri masyarakat Pakpak di tengah perubahan zaman.  

    **#IdentitasPakpak #TaromboSirajaBatak #BudayaPakpak #KearifanLokal #SejarahPakpak**  
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini